Pembudidaya Ikan Nila di Bali Lega Usai Terima Bantuan Modal KKP

BALI (17/8) - Pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan, Bali, kini bisa bernapas lega. Pencairan dana bergulir dari Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) beberapa waktu lalu, bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, terutama di masa pandemi Covid-19.

Terlebih sektor perikanan kini menjadi peluang di tengah lesunya pariwisata di Pulau Dewata. Seperti disampaikan Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Sari, I wayan Prastama, bantuan KKP ini akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan nila yang sudah digelutinya.

Nyoman menyebut, permintaan ikan dari konsumennya mengalami kenaikan di masa pandemi COvid-19.

Bersyukur sekali pemerintah memprogramkan pinjaman lunak. Memang tujuan kita untuk meningkatkan hasil produksi, dan kita juga akan memperluas kolamnya lagi," kata Nyoman di Bali, Senin (17/8).

Pokdakan Mina Sari merupakan salah satu dari sembilan Pokdakan yang menerima dana bantuan LPMUKP. Penerima bantuan tersebar di antaranya 4 kelompok di Kabupaten Tabanan, 4 kelompok di Kabupaten Bangli dan 1 kelompok di Denpasar.

Direktur LPMUKP, Syarif Syahrial mengungkapkan, pihaknya mengucurkan Rp3 miliar kepada para pembudidaya di Bali. Dana tersebut disebar untuk pembudidaya ikan nila, lele, gurame dan ikan mas.

"Untuk Bali, di Bulan Agustus ini ada lebih dari Rp3 miliar untuk 9 kelompok," terang Syarif.

Syarif menambahkan, pihaknya terbuka untuk semua kelompok yang ingin mengajukan dukungan modal usaha di sektor kelautan dan perikanan. Karenanya, ia tidak menutup kemungkinan jumlah yang dicairkan di Bali akan bertambah. Hal ini sesuai dengan arahan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo agar dana BLU digunakan untuk pengembangan sektor KP. Hingga saat ini, masih ada sekira Rp900 miliar dana yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan dukungan modal usaha.

"Sesuai arahan Bapak Menteri, silakan masyarakat yang ingin mendapatkan dukungan dana LPMUKP, informasinya bisa diakses di website kami blulpmukp.id atau melalui pendamping kami," sambungnya.

Dikatakan Syarif, penyerahan bantuan modal diserahkan Menteri Edhy secara simbolik pada Rabu, 12 Agustus 2020. Total, selama tahun ini LPMUKP telah mengucurkan bantuan modal usaha sebesar Rp11 miliar khusus untuk Pulau Dewata.

"Hingga bulan ini, khusus Provinsi Bali kita sudah serahkan Rp11 miliar," tutupnya.

source: kkp.go.id

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.