Menteri Edhy Prabowo dorong pengembangan PPN Pengambengan, Nelayan bahagia.


BALI (13/8) - Kolam labuh berperan penting bagi kapal perikanan untuk melakukan kegiatan bongkar muat di dermaga. Namun kedalaman kolam labuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana kini minus 0,5 meter berdasarkan hasil pengukuran mandiri dan manual serta dianggap belum memenuhi standar operasional lantaran minus 3.

 

"Fasilitas bongkar muat sekarang masalahnya tempat untuk mendaratkan kapal. Saya minta pak menteri untuk mengakomodir, termasuk juga untuk kapal di bawah 10 GT," kata Adnan, salah satu nelayan saat berdialog dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, Kamis (13/8/2020).

 

Hari kedua kunjungan ke Pulau Dewata dimanfaatkan Menteri Edhy untuk memgunjungi PPN Pengambengan. Di lokasi ini, dia melihat langsung aktivitas bongkar muat, termasuk merasakan kesulitan nelayan yang harus menceburkan diri usai menurunkan hasil tangkapan sebelum akhirnya dibawa ke tempat pelelangan ikan yang berjarak sekira 50 meter. Ia pun mengamini bahwa lokasi ini memerlukan perhatian dan perbaikan.

 

"Kita akan komunikasikan dengan berbagai pihak untuk dilakukan perbaikan. Masyarakat nelayan melakukan bongkar muat seperti ini sudah tidak bener," kata Menteri Edhy.

 

Di bawah kepemimpinannya, Menteri Edhy menegaskan harus ada upaya pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, terutama nelayan. Dia pun prihatin atas kondisi PPN Pengambengan yang memiliki potensi luar biasa namun minim perbaikan.

 

"Ini kita berdiri di atas jembatan untuk bongkar muat ikan sangat kurang layak. Kalau ada beban lebih berat lagi ini sudah tidak mampu," sambungnya.

 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.